Senin, 06 Mei 2013

Ciri kebudayaan Indonesia yang berkepribadian Pancasila


  Pengertian Pancasila

            Pancasila berasal dari kata “panca” dan “sila” yang berarti lima asas. Lahir pertama kali dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1934 dan dikenal dengan istilah PS yaitu Kesusilaan Yang Lima, yang terdapat dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular yaitu:
           Tidak boleh melakukan kekerasan
           Tidak boleh mencuri
                Tidak boleh dengki
                Tidak boleh bohong
                Tidak boleh mabuk
Yang kemudian disempurnakan dan dilahirkan kembali  secara sah sebagai dasar Negara dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945 pembukaan alinea ke 4. Dengan adanya dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan dan dapat menjadi Negara kokoh dan mempunyai arah tujuan yang jelas untuk dicapai.

Makna dari butir-butir Pancasila.

Ø  Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan lambang bintang, bermakna Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama, dengan masyarakat yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Meski Bangsa Indonesia memiliki beragam agama dan kepercayaan namun antar pemeluk –pemeluk agama dan penganut- penganut kepercayaan lain tetap saling rukun dan menghormati.
Ø  Kemanusiaan  Yang Adil dan Beradap
Bermakna bahwa antar sesame manusia mempunyai persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban masing-masing. Antar sesama manusia harus selalu menjunjung  tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dengan berlambang rantai, dihaarapkan Indonesia bebeas dari belenggu penjajahan, ketindasan, kesemenamenaan antar sesama manusia.
Ø  Persatuan Indonesia
Mempunyai makna agar Bangsa Indonesia selalu menjaga persatuan dan ksatuan Negara Indonesia dan masyarakat Indonesia selalu cinta dan bangga kepada bangsanya sendiri. Dengan berlambang pohon Beringin, agar masyarakat Indonesia selalu merasa terteduhi, disitu terdapat ketentraman dan persatuan yang kuat dari berbagai macam perbedaan dalam diri Bangsa Indonesia.
Ø  Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dengan lambangnya yaitu Kepala Kerbau. Bermakna agar masyarakat Indonesia selalu mengutamakan musyawarah sebagai jalan utama Dallam mengambil keputusan bersama. Mempunyai pemimpin yang selalu menggunakan akal budi yang sehat untuk berkoordinasi kepada rakyat dan selalu mengutamakan kepentingan masyarakat.
Ø  Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Saling menghormati terhadap hak-hak yang dimiliki orang lain. Selau bersikap adil tanpa memandang status atau latar belakang. Dengan lambangnya Padi dan Kapas, diharapkan kemakmuran untuk Bangsa Indonesia yang berhulu dari kesejahteraan pangan dan sandang.

Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1]Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.




PANCASILA SEBAGAI ROH KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA

Roh dalam kamus mempunyai pengertian dasar nyawa , yang dapat bermakna sesuatu yang hidup yang tidak berwujud.  Roh juga dapat diartikan sebagai jiwa atau semangat yang memberi sumber kehidupan.
Begitu pula Pancasila yang sebagai roh kebudayaan Bangsa. Pancasila menjadi nyawa untuk Bangsa Indonesia , dan menjadi dasar Negara yang memberi kekuatan bangsa untuk mempertahankan dan memperkokoh tiang Negara.
Pancasila merupakan cerminan dari kebudayaan yang kita miliki. Kebudayaan-kebudayaan kita selalu beralaskan pada butir-butir Pancasila. Sehingga kebudayaan dapat juga sebagai jati diri bangsa yang dapat mewakili kepribadian Bangsa Indonesia.
Wujud kebudayaan dapat menjadi daya pembeda antara kepribadian bangsa satu dengan bangsa lainnya. Banyak kebudayaan –kebudayaan bangsa lain yang masuk ke masyarakat Indonesia. Tetapi menerima begitu saja tanpa memilah-milah atau menyaring mana yang positif dan negatif, mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan karakter dan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia yang beralaskan Pancasila. Masyarakat perlu diberikan pemahaman, agar dapat menghayati dan mengamalkan dengan tepat mengenai nilai luhur Pancasila dalam kebudayaan Bangsa.  Indikator Pancasila dijadikan sebagai roh kebudayaan Bangsa Indonesia adalah :
       Setiap kebudayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia selalu beralaskan Pancasila
       Pancasila sebagai penyaring kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
      Pola perilaku yang naampak dalam kebudayaan-kebudayaan Indonesia dapat mewakili kepribadian bangsa.

HUBUNGAN PANCASILA DAN PLURALITAS BUDAYA

Pluralitasme adalah suatu gagasan yang mendorong setiap orang untuk menyadari keberagaman dalam kehidupan, seperti agama, budaya, etnik, ras, social, tradisi dan sebagainya. Dalam Pancasila, pluralitas dipertegas dalam sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia”. Dalam sila tersebut bermakna, meski Bangsa Indonesia adalah bansa yang majemuk, namun disatukan dalam satu Negara yaitu Indonesia. Juga dalam semboyan Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang menegaskan meski berbeda-beda tetap satu jua.
Pluralitas budaya sering disamakan dengan istilah multikulturalisme. Keduanya memang mempunyai makna yang mirip. Tetapi multikulturalisme adalah suatu paham yang menganjurkan masyarakat untuk mengganggap keberagaman budaya adalah hal yang memang ada dalah suatu wilayah. Sedangkan pluralitas budaya merupakan suatu gagasan yang mengakui adanya keberagaman budaya.
Pluralitas budaya mempunyai beberapa dampak bagi kehidupan bangsa, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif antara lain bahasa-bahasa daerah yang dapat memberi istilah-istilah baru bagi Bangsa Indonesia. Budaya-budaya daerah yang dapat memperkaya kebudayaan yang dimiliki Indonesia dan teknologi tradisional yang dapat menjadi alternative baru. Sedangkan dampak negatifnya antara lain perbedaan sistem nilai dan orientasi religis yang dapat menimbulkan konflik sosial antar etnik.

                 http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR


Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.

SUMBER : dimazmarham.blogspot.com